"Partikel ini berasal dari
medan tak terlihat yang memenuhi seluruh jagat raya. Bahkan jika alam semesta
telihat kosong, medan tersebut ada di sana," ujar juri Nobel dalam
pernyataannya. "Tanpa medan yang disebut boson itu, kita tidak akan eksis.
Karena dari kontak dengan medan tersebut, partikel jadi memiliki massa."
Tidak lama setelah pengumuman resmi
dari dewan komite Nobel, Universitas Edinburgh mempublikasikan pernyataan dari
Higgs. "Saya juga ingin memberi selamat kepada semua pihak yang turut
berkontribusi atas penemuan partikel baru ini. Terima kasih kepada keluarga
saya, teman dan kolega atas dukungannya," kata Higgs. "Semoga
penghargaan bagi ilmu pengetahuan fundamental akan meningkatkan kesadaran bagi
penelitian di bidang ilmu alam yang abstrak."
Pembuktian
Partikel Perlu 50 Tahun
Higgs dan Englert meraih Nobel
Fisika hampir 50 tahun setelah mereka dan ilmuwan lain mulai melakukan
penelitian intensif untuk menemukan apa yang dijuluki "Partikel
Tuhan" tsb.
Teori Higgs sebagai lukisan di CERN
Sejarah penemuan ini dimulai tahun
1964, saat enam ahli fisika bekerja secara independen dalam tiga kelompok dan
mempublikasikan berbagai makalah mengenai partikel yang kemudian dijuluki
Higgs-Bosons itu
Pionirnya adalah dua ilmuwan Belgia
Robert Brout, yang meninggal di tahun 2011 lalu, serta Englert yang mengajukan
teori mekanisme medan partikel pemberi massa yang memenuhi alam semesta yang
saat itu hanya berisi partikel tanpa massa. Secara terpisah, Higgs adalah
ilmuwan pertama yang mengajukan teori bahwa massa hanya bisa muncul lewat
keberadaan partkel yang tidak dikenal.
Sesuai teori fisika elementer,
partikel Higgs memainkan peranan utama dalam pembentukan alam semesta setelah
dentuman besar. Bagi para ilmuwan, ini merupakan partikel elementer terakhir
yang belum ditemukan, bagi penyusunan model standar dari materi.
Masa Depan
Alam Semesta
Juga dari temuan itu para pakar
fisika dapat menarik kesimpulan menyangkut masa depan alam semesta. Berdasarkan
model standar fisika partikel, temuan partikel Higgs yang massanya 125 giga
elektron volt (GeV), memberikan indikasi bahwa kondisi vakum tidak stabil dan
itu artinya alam semesta juga tidak stabil.
Fase metastabil alam semesta
diramalkan bertahan antara 10 milyar hingga nyaris satu trilyun tahun. Setelah
melewati masa metastabil, alam semesta dapat berubah ke kondisi lain, membentuk
alam semesta alternatif atau terus mengembang dan hancur tercabik yang disebut
sebagai Big Rip,
http://www.dw.de/penemu-partikel-tuhan-raih-nobel-fisika/a-17145037









0 komentar:
Posting Komentar